بــــــــــــــسم اللّــــــــــــه الرّحمن الرّحيـــــــم
BAB 7
MUBTADA & KHOBAR
Contoh-contoh:
١. التُّفَّاحُ حُلْوَةٌ.
1. Apel itu manis.
٢. الصُّورَةُ جَمِيْلَةٌ.
2. Gambar itu bagus.
٣. الجَرْيُ مُفِيْدٌ.
3. Lari itu bermanfa'at.
٤. القِطَارُ سَرِيْعٌ.
4. Kereta api itu cepat.
٥ النَّظَافَةُ وَاجِبَةٌ.
5. Kebersihan itu wajib/harus.
٦. الأَرْضُ مُسْتَدِيْرَةٌ.
6. Bumi itu bulat.
PEMBAHASAN
_______________
Semua contoh di atas adalah jumlah mufidah (kalam) yang tersusun dari dua isim. Rincian dua isim tersebut adalah sbb:
1. Isim yang pertama adalah isim yang memulai sebuah jumlah. Karena inilah dia disebut "mubtada".
2. Isim yang kedua adalah isim yang mengabarkan kepada kita tentang keadaan isim pertama (mubtada)
Perhatikanlah penjelasan berikut
Perhatikanlah kembali contoh-contoh di atas. Jika Anda letakkan jari anda pada isim kedua pada setiap contoh, maka yang nampak hanya kata pertama saja. Sehingga Anda baca:
١. التُّفَّاحَةُ
٢. الصُّوْرَةُ
٣. الجَرْيُ
Dan seterusnya.
Apa yang terjadi? Niscaya Anda akan bingung dan bertanya-tanya pada diri Anda sendiri:
1. Ada apa dengan apel?
2. Ada apa dengan gambar?
3. Ada apa dengan lari?
Akan tetapi, kebingungan Anda akan terjawab jika Anda angkat kembali jari Anda sehingga tampaklah kata kedua dari masing- masing contoh:
١. التُّفَّاحُ حُلْوَةٌ.
1. Apel itu manis.
٢. الصُّورَةُ جَمِيْلَةٌ.
2. Gambar itu bagus.
٣. الجَرْيُ مُفِيْدٌ.
3. Lari itu bermanfa'at.
Dan seterusnya.
Dengan demikian, Anda mendapatkan faedah sempurna dari kalimat-kalimat tersebut. Dan yang memberikan faedah sempurna tersebut adalah isim kedua dari setiap contoh di atas. Setiap isim kedua tersebut mengabarkan kepada kita keadaan yang pertama, seperti:
1. Kata حُلْوٌ mengabarkan kepada kita bahwa apel itu manis.
2. Kata جَمِيْلٌ mengabarkan kepada kita bahwa gambar itu bagus.
3. Kata مُفِيْدٌ mengabarkan kepada kita bahwa lari itu bermanfaat.
Demikianlah juga penjelasan untuk sisa contoh yang ada.
Dan karena setiap isim kedua tersebut mengabarkan kepada kita keadaan yang pertama , maka isim kedua tersebut dinamakan "khobar".
Lalu, jika kita perhatikan akhir dari setiap dua isim (mubtada & khobar) pada contoh-contoh di atas, kita dapati keduanya dalam keadaab marfu' (didhommah).
KAEDAH
_________
(9) Mubtada adalah isim marfu' yang terletak di awal kalimat.
(10) Khobar adalah isim marfu' yang digabungkan dengan mubtada untuk menjadi sebuah jumlah mufidah (kalam).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar