بــــــــــــــسم اللّــــــــــــه الرّحمن الرّحيـــــــم
BAB 2
Bagian-Bagian Kata (أَجْزَاءُ الجُمْلَةِ)
Contoh:
(١) رَكِبَ إِبْرَاهِيْمُ الحِصَانَ
(1) Ibrahim menunggangi kuda
(٢) يُدَاعِبُ إِسْمَاعِيْلُ القِطَّ
(2) Ismail bermain-main (dengan) kucing
(٣) يَحْصُدُ الفَلَّاحُ القَمْحَ
(3) Petani itu mengetam gandum
(٤) تَأْكُلُ الشَّاةُ فُوْلًا وَ شَعِيْرًا
(4) Kambing betina itu makan kacang dan gandum
(٥) سَمِعْتُ النَّصِيْحَةَ
(5) Aku mendengarkan nasehat
(٦) يَسْطَعُ النُّوْرُ فِي الحُجْرَةِ
(6) Cahaya itu menerangi kamar
(٧) تَجْرِيْ السفينةُ على الماءِ
(7) Perahu itu berlayar (berjalan) di atas air
(٨) هَلْ تُحِبُّ السَّفَرَ؟
(8) Apakah Anda menyukai safar?
الْبَحْثُ
〰〰〰〰〰〰
PEMBAHASAN
〰〰〰〰〰〰
Telah kita ketahui pada pelajaran sebelumnya bahwa jumlah mufidah tersusun dari bagian-bagian yaitu kata-kata. Dan pada pelajaran kali ini, kita akan mempelajari tentang macam
-macam dari kata-kata tersebut.
Jika kita perhatikan kedepalan kalimat pada contoh di atas,kita akan dapati bahwa semuanya adalah jumlah mufidah yang tersusun dari beberapa kata.
Perhatikan penjelasan berikut ini:
1) Kata-kata Ibrohim, Isma'il dan petani adalah lafadz-lafadz yang dinamakan dengannya seseorang (manusia).
2) Adapun kata-kata: kuda, kucing, dan kambing betina adalah lafadz-lafadz yang digunakan untuk menamai macam-macam hewan.
3) Sedangkan kata-kata gandum, kacang dan sya'ir (sejenis gandum juga) adalah lafadz-lafadz yang digunakan untuk menamai jenis-jenis tumbuhan.
4) Dan kata-kata: kamar, kapal dan air adalah lafadz-lafadz yang digunakan untuk menamai beraneka macam benda mati.
5) Kata-kata : nasehat, cahaya dan safar lafadz-lafadz yang digunakan untuk makna-makna lain.
Oleh karena itulah setiap kata dari semua jenis kata di atas disebut isim. Demikian juga setiap kata yang digunakan untuk menamai manusia, hewan, tumbuhan dan benda mati ataupun makna lain, juga disebut isim.
Sekarang, perhatikan kembali pada contoh:
1) Kata-kata menunggangi, bermain-main, mengetam, makan menunjukkan terjadinya perbuatan pada waktu tertentu.
Kata "la'iba" misalnya, menunjukkan perbuatan menunggang yang terjafi pada waktu telah lalu. Sehingga kita terjemahkan: لَعِبَ = telah menunggangi.
Kata "yuda'ibu" menunjukkan atas perbuatan bermain yang terjadi pada waktu sekarang atau yang akan datang. Sehingga kita terjemahkan:
يُدَاعِبُ = sedang/akan bermain
Dan demikian seterusnya. Oleh karena itu, kata-kata semacam ini dinamakan fiil.
Dan jika kita perhatikan tiga kalimat terakhir pada contoh, kita dapati bahwa kata-kata: fii, 'ala, dan hal jika masing-masingnya kita ucapkan sendirian saja, maka tidak akan dapat difahami maknanya secara sempurna.
Akan tetapi, jika kata-kata tersebut diucapkan dalam sebuah kalimat, akan tampak maknanya yang sempurna. Dan ketiga kata ini disebut harf (huruf). Dan begitu juga setiap kata yang sejenis ini,juga dinamakan harf.
〰〰〰〰
AL QAIDAH
〰〰〰〰
(3) Kata itu dibagi menjadi tiga bagian, yaitu: isim, fiil dan harf (huruf)
a) Isim adalah setiap lafadz yang dinamakan dengannya manusia, hewan-hewan, tumbuh-tumbuhan, benda mati dan segala sesuatu yang lain.
b) Fiil adalah setiap lafadz yang menunjukkan atas terjadinya perbuatan pada waktu tertentu
c) Harf adalag setiap lafadz yang tidak nampak maknanya yang sempurna kecuali jika digabungkan dengan kata-kata selainnya