Jumat, 19 Agustus 2016

أحوال بناء الفعل الماضى

أحوال بناء الفعل الماضى

KEADAAN-KEADAAN MABNINYA FIIL MADHI

Contoh-contoh:

1) Udara itu sangat dingin
2) Debu itu berterbangan
3) Hujan itu telah turun

***

4) Para anak laki-laki telah bermain
5) Para pria telah berpergian
6) Para pekerja telah lelah

***

7) Aku telah membuka pintu
8) Aku telah menangkap bola
9) Aku telah mengambil upah

***

10) Kamu telah benar pada perkataanmu
11) Kamu telah adil dalam keputusanmu
12) Kamu telah berbuat baik kepada orang-orang

***

13) Para anak putri telah belajar shirah
14) Para ibu telah memberi makan putra-putra mereka
15) Para pemudi telah merapikan meja makan

***

16) Kami telah keluar dari ladang
17) Kami telah menghirup udara bersih
18) Kami telah memetik bunga-bunga

PEMBAHASAN:

Jika kita perhatikan pada contoh-contoh di atas, kita dapati bahwa pada setiap kalimat mengandung fiil madhi.

Dan telah kita ketahui dari pelajaran yang telah lalu, bahwa seluruh fiil madhi adalah mabni. Maka fiil-fiil madhi pada contoh di atas, seluruhnya adalah mabni. Dan yang kita inginkan dari pelajaran kali ini adalah mengetahui keadaan bina fiil-fiil madhi.

Untuk itu, kita perhatikan ketiga contoh yang pertama (nomer 1 sampai 3):
-Perhatikan fiil-fiil madhi yang ada pada ketiga contoh tersebut, yaitu شْتَدَّ - ثَارَ - نَزَلَ.
-Akhir huruf pada fiil شْتَدَّ - ثَارَ - نَزَلَ tidak bersambung dengan sesuatu apapun.
-Akhir huruf pada fiil  شْتَدَّ - ثَارَ - نَزَلَ adalah dalam keadaab difathah.
- Jika fiil- fiil madhi tersebut diletakkan diseluruh macam susunan kalimat, maka kita akan mendapatinya tetap difathah huruf akhirnya.
-Oleh karena inilah, kita katakan bahwa fiil madhi dimabnikan di atas fathah dalam keadaan ini.

***

Dan jika kita perhatikan ketiga contoh yang kedua, kita melihat bahwa fiil-fiil لَعِبَ - سَفَرَ - تَعِبَ telah bersambung huruf akhirnya dengan wawu yang menunjukkan failnya (subjeknya ) adalah jamak mudzakar.

Dan kita lihat bahwa setiap akhir dari fiil-fiil tersebut dalam keadaan di dhommah ( لَعِبُوْا- سَفَرُوْا- تَعِبُوْا).

Dari sini, kita mengetahui bahwa fiil-fiil madhi tersebut dimabnikan di atas dhommah jika (fiil madhi itu) datang dalam keadaan ini (yakni jika fiil madhi bersambung dengan wawu jama'ah).

***

Dan jika kita perhatikan fiil-fiil madhi pada sisa contoh, kita melihat bahwa fiil-fiil madhi tersebut :

-Pada contoh nomer 7 sampai 12:
bersambung dengan ta' mutakarrikah (ت)

-Pada contoh nomer 13 sampai 15:
bersambung dengan nun (ن)  yang menunjukkan failnya (subjeknya) adalah jamak muannats, dan dinamakan nun niswah.

-Pada contoh nomer 16 sampai 18:
bersambung dengan kata "naa" (نا) yang menunjukkan fail.

Dimana setiap akhir fiil madhi tersebut diatas adalah dalam keadaan disukun. Walaupun kita terus perhatikan fiil-fiil tersebut bersambung dengan ta' mutaharrikah / nun niswah / naa fail, tetap keadaan akhirnya dalam keadaan disukun.

Oleh karena itulah, kita ketahui bahwa fiil madhi dalam keadaan-keadaan seperti diatas,dinamakan  mabni di atas sukun.

KAEDAH:

(34) Fiil madhi dimabnikan diatas fathah kecuali jika  bersambung dengannya wawul jama'ah (maka) dimabnikan diatas dhommah.
Atau bersambung dengannya ta' mutaharrikah / nun niswah/ naa yang menunjukkan fail, (maka) dimabnikan diatas sukun.

LATIHAN I'RAB:

١) قَرَأْناَ الْكِتَابَ
(Kami telah membaca buku itu)

قَرَأْناَ: قرأ فعل ماض مبني على السكون للتصاله ب(نا) و(نا) ضمير متصل مبني على السكون في محل رفع  فاعل

الْكِتَابَ: مفعول به منصوب بالفتحة الظاهرة لأنّه اسم مفرد

٢) شَمَمْتُ الوَرْدَ
(Aku telah menciun bunga mawar itu)

شَمَمْتُ: شَمَمْ فعل ماض مبني على السكون  للتصاله بالتاء المتحركة. و(ت) ضمير متصل مبني على الضمّة فاعل

الوَرْدَ: مفعول به منصوب بالفتحة الظاهرة لأنّه اسم مفرد

٣) سَبَحْنَا فِي النَّهْرِ
(Kami telah berenang di sungai)

سَبَحْنَا: سَبَحْ  فعل ماض مبني على السكون للتصاله ب(نا)
و(نا) ضمير متصل مبني على السكون في محل رفع  فاعل

فِي: حرف جر مبني على السكون لا محل له من الإعراب

النَّهْرِ: مجرور ب(في) و علامة جره الكسرة الظاهرة لأنّه اسم مفرد

Tidak ada komentar:

Posting Komentar