أحوال بناء الفعل الماضى
KEADAAN-KEADAAN MABNINYA FIIL MADHI
Contoh-contoh:
1) Udara itu sangat dingin
2) Debu itu berterbangan
3) Hujan itu telah turun
***
4) Para anak laki-laki telah bermain
5) Para pria telah berpergian
6) Para pekerja telah lelah
***
7) Aku telah membuka pintu
8) Aku telah menangkap bola
9) Aku telah mengambil upah
***
10) Kamu telah benar pada perkataanmu
11) Kamu telah adil dalam keputusanmu
12) Kamu telah berbuat baik kepada orang-orang
***
13) Para anak putri telah belajar shirah
14) Para ibu telah memberi makan putra-putra mereka
15) Para pemudi telah merapikan meja makan
***
16) Kami telah keluar dari ladang
17) Kami telah menghirup udara bersih
18) Kami telah memetik bunga-bunga
PEMBAHASAN:
Jika kita perhatikan pada contoh-contoh di atas, kita dapati bahwa pada setiap kalimat mengandung fiil madhi.
Dan telah kita ketahui dari pelajaran yang telah lalu, bahwa seluruh fiil madhi adalah mabni. Maka fiil-fiil madhi pada contoh di atas, seluruhnya adalah mabni. Dan yang kita inginkan dari pelajaran kali ini adalah mengetahui keadaan bina fiil-fiil madhi.
Untuk itu, kita perhatikan ketiga contoh yang pertama (nomer 1 sampai 3):
-Perhatikan fiil-fiil madhi yang ada pada ketiga contoh tersebut, yaitu شْتَدَّ - ثَارَ - نَزَلَ.
-Akhir huruf pada fiil شْتَدَّ - ثَارَ - نَزَلَ tidak bersambung dengan sesuatu apapun.
-Akhir huruf pada fiil شْتَدَّ - ثَارَ - نَزَلَ adalah dalam keadaab difathah.
- Jika fiil- fiil madhi tersebut diletakkan diseluruh macam susunan kalimat, maka kita akan mendapatinya tetap difathah huruf akhirnya.
-Oleh karena inilah, kita katakan bahwa fiil madhi dimabnikan di atas fathah dalam keadaan ini.
***
Dan jika kita perhatikan ketiga contoh yang kedua, kita melihat bahwa fiil-fiil لَعِبَ - سَفَرَ - تَعِبَ telah bersambung huruf akhirnya dengan wawu yang menunjukkan failnya (subjeknya ) adalah jamak mudzakar.
Dan kita lihat bahwa setiap akhir dari fiil-fiil tersebut dalam keadaan di dhommah ( لَعِبُوْا- سَفَرُوْا- تَعِبُوْا).
Dari sini, kita mengetahui bahwa fiil-fiil madhi tersebut dimabnikan di atas dhommah jika (fiil madhi itu) datang dalam keadaan ini (yakni jika fiil madhi bersambung dengan wawu jama'ah).
***
Dan jika kita perhatikan fiil-fiil madhi pada sisa contoh, kita melihat bahwa fiil-fiil madhi tersebut :
-Pada contoh nomer 7 sampai 12:
bersambung dengan ta' mutakarrikah (ت)
-Pada contoh nomer 13 sampai 15:
bersambung dengan nun (ن) yang menunjukkan failnya (subjeknya) adalah jamak muannats, dan dinamakan nun niswah.
-Pada contoh nomer 16 sampai 18:
bersambung dengan kata "naa" (نا) yang menunjukkan fail.
Dimana setiap akhir fiil madhi tersebut diatas adalah dalam keadaan disukun. Walaupun kita terus perhatikan fiil-fiil tersebut bersambung dengan ta' mutaharrikah / nun niswah / naa fail, tetap keadaan akhirnya dalam keadaan disukun.
Oleh karena itulah, kita ketahui bahwa fiil madhi dalam keadaan-keadaan seperti diatas,dinamakan mabni di atas sukun.
KAEDAH:
(34) Fiil madhi dimabnikan diatas fathah kecuali jika bersambung dengannya wawul jama'ah (maka) dimabnikan diatas dhommah.
Atau bersambung dengannya ta' mutaharrikah / nun niswah/ naa yang menunjukkan fail, (maka) dimabnikan diatas sukun.
LATIHAN I'RAB:
١) قَرَأْناَ الْكِتَابَ
(Kami telah membaca buku itu)
قَرَأْناَ: قرأ فعل ماض مبني على السكون للتصاله ب(نا) و(نا) ضمير متصل مبني على السكون في محل رفع فاعل
الْكِتَابَ: مفعول به منصوب بالفتحة الظاهرة لأنّه اسم مفرد
٢) شَمَمْتُ الوَرْدَ
(Aku telah menciun bunga mawar itu)
شَمَمْتُ: شَمَمْ فعل ماض مبني على السكون للتصاله بالتاء المتحركة. و(ت) ضمير متصل مبني على الضمّة فاعل
الوَرْدَ: مفعول به منصوب بالفتحة الظاهرة لأنّه اسم مفرد
٣) سَبَحْنَا فِي النَّهْرِ
(Kami telah berenang di sungai)
سَبَحْنَا: سَبَحْ فعل ماض مبني على السكون للتصاله ب(نا)
و(نا) ضمير متصل مبني على السكون في محل رفع فاعل
فِي: حرف جر مبني على السكون لا محل له من الإعراب
النَّهْرِ: مجرور ب(في) و علامة جره الكسرة الظاهرة لأنّه اسم مفرد
Tidak ada komentar:
Posting Komentar