Kamis, 04 Agustus 2016

ظرف الزمان و ظرف المكان

ظرف الزمان و ظرف المكان

الأمثلة:

١) مَكَثْتُ بِالْإِسْكَنْدَرِيَّةِ شَهْرًا
1. Saya menetap di Iskandariyah selama 1 bulan.

٢) شربَ المريضُ الدواءَ صباحًا
2. Orang yang sakit itu telah minum obat di pagi hari.

٣) جلستُ مع صديقي لحظةً
3. Aku duduk bersama temanku sebentar.

٤) تُوْقَدُ المَصَابِيْحُ ليلاً
4. Lampu-lampu itu dinyalakan pada malam hari.

٥) تَجْمَعُ النّملةُ قُوْتَهَا صَيْفًا
5. Semut itu mengumpulkan makanannya di musim panas.

٭٭٭
٦) وَقَفْتُ أمامَ المرآةِ
6. Aku berdiri di depan cermin.

٧) جلستِ الهرّةُ تحتَ المائدةِ
7. Kucing betina itu duduk di bawah  meja makan.

٨) نام الكلبُ خلفَ البابِ
8. Anjing itu tidur dibelakang pintu.

٩) يَثِبُ اللِّصُّ فوقَ السورِ
9. Pencuri itu melompat di atas pagar.

١٠) جرى عليٌّ ميلًا
10. Ali berlari (sepanjang) 1 mil.

البحثُ
PEMBAHASAN
Pembahasan penting pada kelima contoh di atas  (nomer 1-5) adalah kata yang terakhir pada setiap kalimat, yaitu: شهرًا - صباحًا -لحظةً -ليلًا - صيفًا.
Jika kita teliti kelima kata diatas, maka kita dapati bahwa semuanya adalah isim manshub.
Dalam pelajaran ini kita ingin mengetahui hubungan setiap kata tersebut dengan fiil  yang ada pada kalimat.
Dan kita cukupkan untuk membahas dua contoh yang pertama  saja (nomer 1 & 2).

Umpamakan Anda berkata:
مَكَثْتُ بِالْإِسْكَنْدَرِيَّةِ
"Saya menetap di Iskandariyah"

Dengan ucapan Anda diatas, apakah pendengar dapat mengetahui berapa lama Anda tinggal di Iskandariyah?

Jawabannya: tidak.

Akan tetapi, jika  Anda ucapkan:
ِ شَهْرًا
" 1 bulan"

Maka pendengar mengetahui bahwa lamanya Anda tinggal di Iskandariyah adalah 1 bulan.

Dan umpakan Anda mengatakan:
شربَ المريضُ الدواءَ
"Orang yang sakit itu telah minum obat"

Pendengar tidak memahami ucapan Anda tersebut : kapan orang yang sakit telah meminum obat?

Maka jika Anda ucapkan: صباحًا, pendengar memahami kapan orang yang sakit telah meminum obatnya.

Demikianlah penjelasan untuk sisa contoh nomer 3 sampai 5. Maka isim-isim manshub yang menjelaskan tentang waktu terjadinya fiil dinamakan dzorof zaman.

***

Sekarang kita perhatikan contoh-contoh yang lain (yaitu contoh nomer 6 sampai 10) yang didalamnya terdapat kata: أمامَ - تحتَ - خلفَ - فوقَ - ميلًا.
Jika kita perhatikan, kelima kata tersebut juga termasuk isim-isim yang manshub.
Dalam pelajaran ini kita ingin mengetahui hubungan setiap kata tersebut dengan fiil  yang ada pada kalimat sebagaimana pembahasan dzorof zaman yang telah lalu.

Maka, jika kita perhatikan ucapan seseorang:
وَقَفْتُ
"Aku berdiri"

Pendengar tidak akan memahami maksud perkataan tersebut kecuali keadaan berdirinya si pembicara (orang yang mengucapkan kalimat tersebut).

Akan tetapi jika ucapan tersebut dilanjutkan:
وقفتُ أَمامَ المرآةِ
"Aku berdiri di depan cermin"

Kalimat أمامَ المرآةِ merupakan penjelas bagi pendengar tentang tempat berdirinya si pembicara.

Dan jika seseorang berkata:
جلستِ الهرّةُ
(Kucing itu duduk)

Pendengar tidak faham dimana kucing itu duduk? Akan tetapi jika si pembicara melanjutkan ucapannya:
جلستِ الهرّةُ تحتَ المآئدةِ
Kucing itu duduk dibawah meja makan.

Maka sekarang menjadi jelas, pendengar tahu dimana kucing itu duduk.

Begitulah penjelasan untuk tiga sisa contoh yang ada (contoh nomer 8 sampai 10).

Isim manshub yang menjelaskan tempat terjadinya fiil dinamakan dzorof makan.

Dan setiap dzorof zaman dan dzorof makan dinamakan maf'ul fih.

____________

AL QOWA'ID
=KAEDAH=
____________

(98) Dzorof zaman adalah isim manshub yang menjelaskan zaman (waktu) terjadinya fiil.
(Waktu dimana fiil tersebut terjadi)

(99) Dzorof makan adalah isim manshub yang menjelaskan tempat terjadinya fiil.
(Tempat dimana fiil tersebut terjadi)






Tidak ada komentar:

Posting Komentar